TERTABRAK CINTA BINTANG





Setelah jam kuliahku selesai aku berjalan ke luar kelas dan melihat jam tanganku, waktu menunjukkan pukul 09:15 pagi. karena masih pagi akhirnya kuputuskan menuju taman kampus, untuk menunggu sahabat tersayang keluar kelas, saat aku berjalan, Tiba-tiba, Brruukkk..!! Seseorang menabrakku “Aaww!!” Jeritku, tanpa harus bangun terlebih dahulu aku langsung ngomel. “eeh! Punya mata gak si lo?! Kalo lari tu liat-liat dong, lagian lo fikir ni lapangan bola apa?”. “Sorry, gue gak sengaja” kata pria itu sambil mengulurkan tangan untuk membantuku bangun. “gak usaha gue bisa sendiri” kataku ketus. “nyebelin banget ini cewek.” katanya pelan sambil lari menghindariku. “Apa lo bilang?”. “cewek nyebelin! Lo yang nyebelin!” gue pun ikut pergi dengan rasa kesal dan memegangi pundak dan pantatku yang sakit tertabrak.
Aku udah duduk di taman sambil mengingat pria yang menabrakku tadi. “Gue rasa gue baru lihat itu cowok, apa dia mahasiswa baru?” tanyaku sendiri sambil memegangi pundakku yang sakit abis tertabrak. Deeerrr!! Suara itu mengagetkanku sampai tersentak badanku. “Rara! Kebiasaan deh”. “Lagian lo kenapa sih? Ngomong sendiri, udah kaya orang stress tau gak, trus kenapa tuh pundak lo kok kaya sakit gitu?”. “abis ditabrak gue”. “ditabrak sama siapa? Lo gak papa kan?”. “gue gak papa, gue gak tau siapa dia dan gue rasa gue baru lihat dia, asli itu cowok nyebelin banget, masa ngatain gue cewek nyebelin padahal dia yang nyebelin”. “Gak boleh gitu Na entar kalo lu jatuh cinta sama tabrakkannya gimana?” Ledek rara. “apaan si ra udah ah kantin yuk laper nih”. “ya udah yuk”.
Sesampainya di kantin aku dan rara langsung duduk dan memesan makanan, “mang dudung bakso dua sama jus jeruknya dua juga ya”. teriakku. “iya neng” jawab mang dudung. tak menunggu begitu lama pesananku datang, aku dan rara langsung menikmati bakso enaknya mang dudung. Tiba-tiba sooorrrr!! punggungku terasa basah dan dingin, aku menghentikan makanku dan berbalik badan untuk mencari siapa yang menumpahkan air minumnya. Aku langsung melongo kaget “elo lagi elo lagi! Lo ada masalah apa sih sama gue? gue ada salah apa sama lo? Perasaan kita baru ketemu tapi lo udah buat gue sial dua kali!”. “Sorry gu.. gue gak sengaja tadi temen”. tanpa mendengarkan alasannya aku memotong pembicaraannya. “alah udah lah gue gak butuh alasan lo!”. aku langsung bergegas meninggalkan kantin. “Na? Nana tunggu, mang dudung uangnya di meja ya”. rara lari mengikutiku. “Na tunggu, sini kunci motornya gue aja yang bawa”. dengan perasaan kesal aku berikan kunci kepada rara.
Sesampainya di kos. aku langsung mandi karena keadaan punggungku lengket dengan air minum cowok nyebelin itu. selesai mandi aku merebahkan badan ke ranjang disusul rara dan bertanya. “Na? Apa itu pria yang menabrakmu tadi pagi?”. “iya ra nyebelin banget kan itu cowok udah dua kali gue sial ketemu dia”. “Ya ampun na cowok baik gitu lo bilang nyebelin, Dia itu..”. “Eeh bentar-bentar” potongku. “Ra lo kenal sama cowok nyebelin itu?”. “Kenal si enggak na, tapi dia itu cowok yang baik”. “tapi ya ra kok rasanya gue itu baru lihat dia untuk pertama kalinya?”. “Yang gue denger dia itu namanya Bintang senior kita, dia kuliah udah berjalan 3 tahun tapi setahun waktu kita masuk dia ambil cuti”. “Untuk apa?”. “Dia cuti untuk menemani oma nya yang lagi terapi di jerman sanking sayangnya dia sama oma nya dia rela ambil cuti.” Aku terdiam sejenak dan berkata dalam hati anak baik juga ternyata. tiba-tiba lamunanku disadarkan rara. “Eh Na kok lo bengong? Jangan bilang kalo lo mulai tertarik sama dia haha” ledek rara “ih gak akan”. “Awas loh kata-kata lo terbalik, tertabrak cinta bintang haha” ledek rara lagi. aku hanya diam tanpa menjawab omongan rara.
Singkat cerita, pada suatu waktu aku bertemu lebih dekat dengannya di dalam perpustakaan, dia menghampiriku, aku hanya diam tanpa melempar senyum sedikitpun, dia membuka pembicaraan. “Hay, lo cewek yang gue tabrak dan gak sengaja tersiram air minum gue kan?” katanya dengan lembut. “iyaa” jawabku singkat. “eem, sorry ya kejadian itu bener-bener gak sengaja, suer” sambil mengangkat dua jarinya. “ya gak papa lupain aja.”
Aku melangkah pergi meninggalkan perpus, tapi ternyata dia malah mengikutiku, aku cuek tanpa tanya mengapa dia mengikutiku dan dia membuka pembicaraan lagi. “Aku Bintang” dia mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri. “Nana”. “Nama yang bagus, emm lo mau kemana gue boleh ikut?”. “Gue mau ke taman, terserah” Sampainya di taman dia duduk bersebelahan denganku. tanpa bicara apapun dia langsung pergi tapi meninggalkan tasnya, 3 menit berlalu dia kembali membawa dua es krim dan “nih buat lo”, awalnya aku tidak mau menerimanya tapi ini niat baiknya dan aku berfikir untuk apa aku terus marah padannya, akhirnya aku mengambilnya. “thanks es krimya” sambil melempar senyuman. “nah gitu dong senyum kan terlihat manis.” ledeknya yang sedari tadi aku diam tanpa senyum padanya. “apaan sih”. tiba-tiba dia menyenggol tanganku sampai hidungku terkena es krim yang sedang kumakan, aku cemberut, “oohh cup cup cup tambah jelek ya kalo cemberut haha, akhirnya aku pun ikut tertawa hahaha sambil membersihkan es krim yang menempel di hidungku.
singkat cerita, Hari-hari selalu kulewati dengannya, sampai akhirnya aku merasakan hal yang tidak biasa, ada cinta, sayang, rasa nyaman, aman dan bahagia setiap berada di dekatnya. aku pulang ke kos dengan senyum-senyum sendiri, “Cieee yang udah makin nempel aja sama bintang bahagia banget haha”. “apaan si ra enggak biasa aja”. “udah lagi ra lo gak bisa bohong sama sahabat lo ini, tuh kan apa yang gue bilang kata-kata lo berbalik sekarang, lo cinta kan sama dia?, dan kalo yang gue lihat sih Na bintang kayanya cinta juga sama lo”. “jangan buat gue keGRan deh ra, gak mungkin ah. gue berasa nyaman banget sama dia, apa ini yang namanya cinta?”. “ya jelas iya lah na lo udah jatuh cinta sama bintang”
Tiba-tiba Handphoneku berdering, nama bintang yang berada di layar handphone, aku mengangkatnya “Halo Na..”. “iya tang”. “besok ada acara kah?”. “enggak Ada, kenapa?” “Besok bisa keluar dengan gue sebentar”. “bisa”. “ok gue jemput jam 19:00”. “ok sampai bertemu besok, see you”. “see you bintang”. dengan wajah senyum-senyum sendiri. “ciee yang mau diajak jalan sama bintang”. “udah ah ra jadi malu gue”.
Keesokan harinya, tepat pukul yang bintang janjikan, tok.. tok.. tok dia mengetuk pintu kos. “iyaa sebentar”. jawab rara, “eh bintang tunggu bentar ya, Nana lagi siap-siap, duduk dulu tang” rara mempersilakan bintang duduk. “emm tang, gue tau lo cinta sama Nana jadi, gue cuma mau pesan jangan pernah lo sakitin hati sahabat gue ya, gue sayang sama dia”. “iya ra insya allah dengan niat baik gue untuk menjadikannya cinta terakhir gue”. “Eheem Lagi ngomongin apa si kok kayanya serius banget?” tanyaku penasaran “ciee Nana cemburu nih ceritanya haha” “apaan si ra gak usah buat orang GR kenapa” aku melirik ke arah bintang, aku dan rara tertawa hahaha. “Udah cukup ketawanya, berangkat yuk Na” aku hanya mengangguk kecil. “Hati-hati ya, dan tang masih inget pesan gue?”. “masih dong bos”. “kalian ngomongin apa si?” tanyaku penasaran “sssttt” hanya itu yang dijawab bintang. Bintang membukakan pintu mobil dan kami berangkat.
Laju mobil bintang berhenti di tempat bintang ingin membawaku, aku dan bintang turun dari mobil, “pantai?” tanyaku. “Yaah”. tepat di depan pantai dengan dua buah kursi dan pasir yang kuinjak penuh dengan bunga mawar yang berbentuk hati, “tang pantainya kok sepi? Biasanya pantai ini masih ramai di jam segini”. “pantai ini udah gue sewa hanya untuk kita berdua”. aku hanya bisa diam dengan semua yang dia buat untukku, lalu ditariknya kursi untukku dan dilanjutkan dengan makan malam. setelah makan malam dia menarikku untuk menuju bibir pantai disana dia menggenggam erat tanganku. “Na..”. “iyaa”. “kamu cantik”. aku hanya tersenyum malu. “Na, kamu tatap mata u dan dengarkan, semenjak kita mulai dekat aku merasa nyaman dan bahagia berada di dekatmu, aku tidak tau harus bagaimana mengatakannya karena aku bukan pria yang fasih berkata manis dan mengucap beribu gombal untuk dapat mengungkapkan isi hatiku, tetapi yang jelas aku hanya ingin mengatakan aku sangat mencintaimu, maukah kamu menjadi pacarku?” saat itu aku hanya bisa tersenyum bahagia dan menjawab, “iya” sambil mengangguk kecil, bintang langsung memelukku dan mengatakan I love U Na I love U too

Comments

Popular Posts