CEK TOKO SEBELAH 2016

                                                                          RIVEW




  Di film pertamanya, Ngenest, sutradara sekaligus penulis naskah Ernest Prakasa menitikberatkan masalahnya pada persoalan identitas. Menjadi etnis Tionghoa di Indonesia, Ernest merasakan sendiri bahwa hidup tidak selalu ramah dan itu dibawanya terus sampai ketika ia berkeluarga. Tapi apa yang menjadi masalah utama di Ngenest kadang terasa kurang kuat, karena bentrokan soal etnis ditampilkan terlalu sedikit atau dampaknya kurang terasa. Di Cek Toko Sebelah atau film keduanya, perihal identitas—dalam hal ini keindonesiaan—muncul dengan alami dan mengalir. Tanpa harus menjadi isu yang didorong ke depan, penonton bisa merasakan dan ikut mendalami apa yang berlangsung di dalam cerita. Kisahnya adalah dua bersaudara Yohan (Dion Wiyoko) dan Erwin (Ernest) dengan ayahnya, Koh Afuk (Chew Kin Wah) yang memiliki toko kelontong. Yohan sang kakak ditampilkan masih berjuang meniti karier sebagai fotografer lepas, dan tak terlalu akur dengan ayahnya. Karier Erwin lebih moncer, kerja kantoran serta sebentar lagi akan mendapat promosi untuk bekerja di Singapura. Masalah mulai muncul ketika Koh Afuk mulai sakit-sakitan dan ingin mewariskan tokonya kepada Erwin. Yohan merasa dilangkahi dan tidak dianggap, sementara Erwin sendiri tidak berminat mengurus toko. Cek Toko Sebelah dapat dinilai baik karena bertutur dengan lancar dan menyajikan segalanya dalam kadar yang pas. Logika cerita berjalan dengan semestinya dan sisi teknis pun beres. Apa yang "terjadi" di film, suasana karib dan hangat antara orang-orang berbagai suku dan etnis, terasa diambil dari kehidupan nyata. Ini menjadi sangat penting di hari-hari seperti ini, saat keragaman di Indonesia malah dijadikan masalah besar. Soal sehari-hari yang lebih enteng pun muncul dengan luwes, seperti karyawan toko yang naksir karyawan toko sebelah, atau karyawan yang akur dalam bekerja sekaligus dalam cekcok. Penggambaran karakternya mulus, misalnya bagaimana Erwin gemar bicara Inggris-Indonesia dengan pacarnya dan berbeda jauh dalam interaksinya bersama ayahnya. Kesan membumi dari keluarga Koh Afuk dan bisnisnya mendapat kontras dari tokoh Natalie (Gisella Anastasia), pacar dari Erwin. Sosok-sosok pasangan dari Yohan (Ayu, diperankan Adinia Wirasti) dan Erwin menarik karena kehadiran mereka dibarengi dengan konflik tersendiri, bukan hanya hadir tanpa faedah. Bagusnya, tak cuma mendapat tawa tapi dari yang tampak sehari-hari tersebut penonton sedikit-sedikit disuguhkan hal yang sebenarnya mendalam. Yang kental dari kehidupan orang Tionghoa tampil dengan subtil dan cerdas, misalnya sudah bersekolah tinggi tapi jatuh-jatuhnya "hanya" membantu orang tua berjualan di toko sederhana. Atau bahwa Erwin tidak ingin membuat ayahnya kecewa tapi ia juga ingin mengikuti mimpinya sendiri. Yang juga bisa mengena bagi banyak orang adalah tentang Erwin sebagai anak kesayangan. Beberapa adegan soal ini terasa alami, sedikit drama di dalamnya tidak mengganggu. Ada adegan saat Erwin tidak bisa hadir di makan malam menjelang Natal, dan ayahnya tampak sangat kehilangan. Yohan dan istrinya, Ayu (Adinia Wirasti), yang datang justru harus susah payah membuka percakapan. Karena Ernest adalah seorang komika, filmnya tak akan jauh dari komedi. Dari sekian banyak film komedi Indonesia, Cek Toko Sebelah masuk dalam sedikit yang meluncurkan rangkaian lelucon dengan frekuensi tinggi dan hampir selalu mengena. Humornya pun termasuk "lengkap", alias campuran dari berbagai referensi masa kini sampai yang klasik dan tetap bertaji. Sejumlah komika yang tampil juga memberikan warna menarik. Bukan cuma hadir karena mereka adalah sesama komika (seperti Ernest), tapi ciri khas masing-masing ditambah naskah yang bagus berhasil mengangkat permainan mereka. Ada bagian-bagian dari film ini yang rasanya kena gunting di bagian penyuntingan pun tidak apa. Kerja sama Erwin dan Yohan di bagian menjelang akhir menjurus ke mengada-ada, tapi kesudahannya membuat itu bisa dimaafkan. Alur film yang padat membuat kita ikut sigap beralih ke adegan berikut. Ernest adalah sedikit dari sutradara dan penulis komedi yang bisa menentukan dengan jitu kapan humor tampil dan kapan itu digeser dengan drama. Kekurangan film ini terasa minor dibanding keseluruhannya yang berhasil menyelipkan perasaan hangat dan membuat senyum mengembang di ujung cerita.
                                                           

                                                    **************************
Rasa pengin untuk menonton lagi muncul setelah film Cek Toko Sebelah berakhir. Biar film bagus garapan Ernest Prakasa ini balik modal, mengingat yang jadi saingannya adalah Raditya Dika. Baru tayang beberapa hari di bioskop, jumlah penonton film Hangout sama kayak jumlah pengikut Lambe Turah di Instagram yang sudah tembus satu juta! Semoga hal serupa juga dialami film Cek Toko Sebelah.
Setelah berhasil menceritakan dengan fasih hidup sebagai kaum minoritas yang kerap mengalami diskriminasi dan bully lewat film Ngenest (2015), Ernest kembali bercerita tentang hidupnya. Ernest mengangkat fenomena yang terjadi pada kelurga keturunan Cina, di mana seorang anak yang sudah sekolah tinggi-tinggi malah disuruh jaga toko. Apabila anak menolak, orangtua dengan cepat mengeluarkan berbagai macam jurus yang bisa bikin si anak merasa bersalah.
Film Cek Toko Sebelah yang dibintangi Ernest Prakasa (Erwin), Dion Wiyoko (Yohan), Chew Kin Wah (Koh Afuk), secara garis besar memperlihatkan gambaran para orangtua yang suka membandingkan anak-anaknya. Orangtua selalu beranggapan bahwa seorang anak yang merupakan lulusan dari universitas dengan akreditasi terbaik pasti mampu meneruskan usaha milik orangtuanya. Sementara anak yang lain, yang hidupnya penuh masalah dan berantakan, langsung dicap anak tidak berguna, yang tidak bakal bisa melakukan apa-apa karena untuk mengurus hidupnya sendiri masih belum becus.

Original Soundtrack Cek Toko Sebelah

Dari jajaran pengisi original soundtrack film Cek Toko Sebelah, Ernest kembali mempercayai grup The Overtunes untuk menulis beberapa lagu baru. Dan hal lain yang bikin saya happy keterlibatan Gamaliel, Audrey, dan Cantika yang berkolaborasi dengan The Overtunes. Saya suka semua lagu di film Cek Toko Sebelah yang sudah ada
Buat kalian yang butuh hiburan di liburan pergantian tahun ini, saya sarankan untuk pergi ke bioskop dan menonton Cek Toko Sebelah. Ada putranya Pak Jokowi, lho! Aktingnya lumayan oke. Bisa kamu lihat di bagian awal film. Plis, ini film bagus, hargai kerja keras orang-orang yang ada di dalamnya dengan tidak menonton bajakan atau hasil rekaman yang kemudian di-upload ke Youtube.
Kalau kata @popokman, after taste setelah menonton Ngenest dan Cek Toko Sebelah masih sama, keluar dari bioskop, perasaan jadi hangat.

Comments

Popular Posts