CINTA BEDA USIA



Tahun 2009 adalah tahun dimana aku duduk di bangku kelas 3 SMP, 3 tahun aku menimba ilmu disitu aku belum sekalipun merasakan pacaran, meskipun teman sebayaku mungkin sudah beberapa kali ganti pasangan. Bukan karena aku tidak laku atau karena sering ditolak cewek yang membuat aku jomblo, tapi entah mengapa aku tidak tertarik dengan teman perempuan sebayaku, hingga suatu saat aku bertemu dengan cici, cewek cantik kelas 2 SMK yang berkulit putih dengan hidung mancung dan rambut pirang. Ya dia adalah perempuan pertama yang membuat jantungku berdebar-debar ketika mendengar namanya. Setiap hari di jalanan yang masih berembun kita sering berpapasan, kau dengan putih abumu dan aku dengan putih biruku dan kita saling melempar senyum.

Hari sudah terik, bell sekolah pun sudah berbunyi menandakan jam pelajaran sekolah telah usai, selepas sholat aku bergegas pulang, di jalan tepatnya di bawah pohon besar aku berhenti, aku berhenti bukan untuk meneduh melainkan menunggu cici yang biasa melewati jalan tersebut, dua jam menunggu akhirnya dia pun terlihat, dengan perasaan sangat gugup dan keringat dingin yang membahasi pipi, aku memberanikan diri menghadangmu, mungkin ini terdengar sangat seram, tapi aku menghadangnya bukan untuk membegal dia yang kala itu menggunakan motor supra x 125 keluaran terbaru, aku menghadangnya untuk meminta nomor hp nya, dengan senyum malu-malu dia pun menyebutkan nomornya.

Setiap malam hampir 5 jam aku menghabiskan waktu untuk berbalas pesan dengannya, sampai terkadang aku tertidur dengan masih menggenggam hp, kala itu aku benar-benar dimabuk cinta, sampai-sampai aku lupa bahwa kurang dari 2 minggu lagi aku melaksanakan ujian Nasional.

Jam 4 sore setelah aku pulang pengayaan mata pelajaran Ujian Nasional, aku menemuinya di tempat yang sudah kita rencanakan pada saat smsn tadi malam. Dengan menggunakan kaos pink warna kesukaannya dan rambut pirang yang dia ikat dengan bandana hello kitty, dia terlihat sangat cantik meski dia hanya duduk di bangku reot di warung langgananku.
“Hai maaf yah udah bikin kamu nunggu” tanyaku dengan nafas ngos-ngosan. “Iya gak papa, emang kamu mau ngomong apa sih” tanya dia dengan senyuman manisnya.
Aku yang saat itu masih bau keringat memberanikan diri mengungkapkan perasaan kepadanya yang saat itu tercium sangat wangi, dengan aroma angel heart yang juga merupakan aroma kesukaanku.
Saat aku mengungkapkan perasaanku dia sama sekali tidak merasa kaget, mungkin karena kita sudah sering smsan dengan panggilan sayang. Dengan wajah yang berbunga-bunga dengan sedikit ketawa kecil dia menjawab “iya sayang, aku mau jadi pacar kamu”

Setelah kurang lebih 3 bulan kita pacaran, kita sering menghabiskan waktu bersama, mulai dari pergi ke pantai, mencari calon sekolah SMA untukku, bahkan dia sering menghabiskan waktu di rumahku.

Aku ingat betul waktu itu dia memakai kaos pink dan celana jeans biru dongker, dia duduk di sofa ruang tamuku kemudian dia menyuruhku untuk duduk di sampingnya, saat itu dia bilang bahwa dia sangat takut kehilanganku, dia khawatir nanti aku mendapatkan cinta baru di sekolah yang baru. Mendengar dia berkeluh seperti itu, aku berusaha meyakinkannya, aku genggam tangannya dan aku bilang bahwa dialah cinta pertama dan terakhirku, gombalan yang aku dapat dari potongan lirik lagu sherina itu terbukti ampuh membuatnya klepek-klepek, dia kemudian memeluku erat, hingga saat itu kita terbuai dengan suasana, entah setan apa yang telah meracuni otakku, hingga saat itu aku berani mencium bibir tipismu yang kala itu memakai lipstik merah muda selaras dengan kaos yang dia kenakan.

Setelah kurang lebih 6 bulan kita pacaran, kita semakin mesra, kejadian di sofa ruang tamuku itu pun telah menjadi kebiasaan setiap kali dia main ke rumah, hingga suatu saat dia menciumku dengan sangat mesra, dan memeluk dengan sangat erat sambil menangis, kala itu dia berpamitan kepadaku bahwa dia akan pergi untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bandung, saat mendengar itu aku pun menangis, aku memeluknya dan membisikan permintaan untuk tidak meninggalkanku.

Seminggu dia di bandung, kita masih berkomunikasi dengan baik, bahkan setiap malam ketika kita teleponan dia selalu bilang bahwa dia sangat merindukanku, dan ingin pulang.

Seiring berjalannya waktu komunikasi kita semakin jarang, dia sibuk dengan PKL-nya dan aku sibuk dengan sekolah baruku. Hingga pada masa terpahitnya adalah ketika dia sudah sama sekali tidak bisa dihubungi, dia ganti kartu hp tanpa memberitahuku. Hampir dua bulan aku lost contact dengan dia, sampai akhirnya apa yang dia takutkan dariku beberapa bulan yang lalu terjadi, ya aku tertarik dengan kakak kelasku di SMA dia adalah opi, cewek paling seksi di kelas 12. Ketika itu aku menganggap bahwa hubunganku telah berakhir dengan cici hingga akhirnya aku berani mengungkapkan cinta kepada opi cewek dengan dada busung serta bibir sensual.

Dua minggu aku menjalin hubungan dengan opi, rasanya sangat bahagia sekali, selain karena bisa pacaran dengan teman satu sekolah, aku juga bahagia karena dia mempunyai banyak kesamaan dengan cici, selain dia umurnya sama dengan cici, dia juga senang memakai kaos warna pink dan suka jalan-jalan ke pantai.

Dihari minggu yang kala itu cerah dengan langit biru, dan awan yang cantik, dia mengajaku pergi ke pantai, dan aku pun mengiyakan permintannya. Aku membawanya ke pantai dimana aku sering mengunjunginya dengan cici dulu, yaitu pantai Karapyak.

Sesampainya di karapyak aku melihat pasangan yang sedang bermesraan di saung tempat dulu aku sering duduk berdua dengan cici, kemudian aku dan opi menghampirinya, dan dengan jantung yang hampir mau copot aku terkejut ketika melihat bahwa pasangan yang sedang duduk bermesraan tersebut adalah cici dan cowok berkulit putih dengan logat sunda, saat itu cici pun terkejut, aku tidak tahu dia terkejut karena kepergok berduaan dengan laki-laki lain olehku, atau karena dia terkejut aku ke pantai dengan perempuan lain yang bukan dirinya. Entahlah yang jelas, kala itu kita telah sama-sama mengkhianati janji cinta kita. Sekian…

Comments

Popular Posts